Jeddah - IP, - Berhaji bagi umat Islam di Indonesia bukan cuma soal kemampuan fisik dan keuangan. Tapi juga keberuntungan bisa tercakup dalam kuota musim haji bersangkutan. Bahkan seorang menteri pun tidak serta merta mendapatkan kemudahan atau prioritas menembus kuota haji yang sangat ketat itu.
Demikian pengalaman Menteri Pertanian Suswono yang baru sekali ini pergi berhaji bersama istrinya. Pasangan yang reporter detikcom temui di alun-alun pusat perbelanjaan Al Balad, Jeddah, Arab Saudi, Senin (5/11/2012) malam, mengaku tidak menyangka bisa berangkat berhaji tahun ini.
"Sudah sempat nggak yakin bisa berangkat, karena tahun ini nggak ada tambahan kuota haji," kata Suswono.
Tapi bila memang sudah waktunya berangkat, maka selalu saja ada jalan yang tiba-tiba dibukakan. Di dalam kasus Mentan Suswono, jalan yang tiba-tiba terbuka adalah datangnya undangan untuk berangkat berhaji yang dikirimkan oleh Duta Besar baru Arab Saudi untuk Indonesia.
"Langsung saya telepon Bapak Presiden untuk minta ijin berangkat. Saya bareng kloter terakhir yang 20 Oktober, jadi persiapan cuma tujuh hari. Alhamdulillah lancar," ujar Suswono yang berpakaian warna putih plus peci putih khas jemaah haji.
Suswono mengaku sebelumnya sudah dua kali pergi berhaji yang semuanya juga atas undangan organisasi dan pemerintah Arab Saudi. Namun baru pada musim haji tahun ini dirinya mendapat keberuntungan bisa berangkat berhaji bersama sang istri.
Sebagai seorang Kader PKS, tentu Suswono tidak lupa bertandang ke Posko PKS DPC Saudi di kompleks maktab Indonesia di Mina. Akses memasuki posko beratap tenda plastik dia nilai agar merepotkan sebab selain nyempil di belakang gardu listrik dan untuk memasukinya harus melompati pagar tembok setinggi pinggang.
"Tapi strategis lokasinya, pas berhadapan dengan pintu keluar terowongan Moasiem. Jadi jemaah yang tersasar banyak yang diantar ke sana. Kita pikirkan agar tahun depan fasilitasnya bisa ditambah seperti kursi roda untuk jemaah yang lansia," paparnya.
Posting Komentar