Minggu, 27 April 2025

Social Share

Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » »

Posted by Lintas Patroli on Rabu, 22 Juli 2015




Jakarta, Manjur atau tidaknya sebutir pil ditentukan oleh bentuk dan warnanya. Itulah yang ada di benak orang-orang berdasarkan penelitian terbaru yang diterbitkan Food Quality and Preference.

Dikutip dari CBS News, Rabu (22/7/2015), para peneliti mengungkapkan bahwa dengan membedakan bentuk dan warna pil, secara signifikan dapat menentukan ekspektasi orang yang akan mengonsumsinya. Berdasarkan penelitian ini, pabrik obat-obatan perlu mempertimbangkan bentuk dan warna pil yang akan dipasarkan.

Penelitian ini menggunakan dua eksperimen berbasis survey internet untuk mengetahui ekspektasi orang-orang terhadap pil dengan bentuk dan warna yang berbeda. Para responden pun menilai rasa sebutir pil juga berdasarkan bentuknya. Jawaban dari 434 responden cenderung mengarah pada satu kesimpulan yang sama.

Pada eksperimen pertama, 97 responden dari Amerika Serikat diperlihatkan 21 gambar pil dalam tujuh warna dan tiga bentuk yang berbeda: bundar, lonjong, dan wajik. Selanjutnya, responden menilai tampilan setiap pil berdasarkan ekspektasi mereka mengenai tingkat kepahitan, efek kewaspadaan yang ditimbulkan setelah dikonsumsi, dan seberapa efektif pil tersebut menyembuhkan sakit kepala.

Secara umum, responden mempercayai tablet berwarna biru muda memiliki rasa yang tidak pahit. Tablet berwarna merah dan merah muda dipercayai memiliki tingkat stimulus paling tinggi pada mental. Pil berwarna putih dianggap paling efektif menyembuhkan sakit kepala. Sementara pil berwarna hijau muda dinilai paling tidak efektif menyembuhkan. Selain itu pil dengan bentuk wajik dipercaya sebagai pil yang paling sulit ditelan.

Pada eksperimen kedua, pertanyaan di atas diulangi kepada 337 responden yang berasal dari Cina, Kolombia, dan Amerika Serikat. Kali ini responden diminta menilai pil dengan variasi warna yang lebih banyak.

Dari penelitian kedua diperoleh kesimpulan bahwa meskipun berasal dari kultur yang berbeda, ekspektasi orang cenderung sama pada bentuk dan warna pil tertentu. Contohnya, responden dari tiga kultur berbeda tersebut mempercayai tablet putih lebih efektif mengatasi sakit kepala. Sementara tablet berbentuk wajik dipercayai sebagai yang paling sulit ditelan.

Menariknya, warna pil juga mempengaruhi responden dari Cina untuk menilai tingkat kesulitan sebuah pil untuk ditelan. Responden di Cina menyimpulkan bahwa pil berwarna merah dan biru sebagai yang paling sulit ditelan.

Para peneliti mengatakan hal ini bisa bermanfaat bagi produsen obat. Produsen bisa membuat obat sesuai karakteristik warna sehingga nampak lebih meyakinkan dan ampuh. Bagaimana menurut Anda?

sumber : detik.com

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Lintas Patroli. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger