Presiden ingin percepat pembangunan kereta ringan LRT
"Saya ingin semua terintegrasi dengan bandara.
"Saya ingin semua terintegrasi dengan bandara.
Jakarta Info Patroli - Presiden Joko Widodo meminta pembangunan kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) di Jakarta, Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), Palembang dan Bandung Raya dipercepat.
"Ini sudah rapat yang ke-5 untuk LRT, jangan ada tambahan rapat lagi. Harusnya sore hari ini sudah rampung semua.
Kita ingin mempercepat pembangunan LRT baik di Jakarta di Jabodetabek di Palembang maupun Bandung Raya," kata Presiden Jokowi dalam Rapat Kabinet Terbatas mengenai LRT di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 29 Maret 2016.
"Yang Jabodetabek sudah dimulai. Palembang sudah dimulai. Jakarta sudah," kata Joko Widodo saat membuka rapat kabinet terbatas tentang percepatan pembangunan LRT .
Dia berharap, kereta cepat Bandung-Jakarta terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT), busway, kereta bandara, dan kereta komuter sehingga mengurangi kemacetan di kota besar.
Menurut dia, kemacetan di Jakarta telah menyebabkan kerugian Rp28 triliun per tahun, sedangkan kemacetan Jakarta-Bandung menyebabkan kerugian Rp7 triliun per tahun.
"Ini yang akan kita hilangkan. Tiap tahun negara kehilangan Rp35 triliun. Ini tiap tahun.
Dia berharap, kereta cepat Bandung-Jakarta terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT), busway, kereta bandara, dan kereta komuter sehingga mengurangi kemacetan di kota besar.
Menurut dia, kemacetan di Jakarta telah menyebabkan kerugian Rp28 triliun per tahun, sedangkan kemacetan Jakarta-Bandung menyebabkan kerugian Rp7 triliun per tahun.
"Ini yang akan kita hilangkan. Tiap tahun negara kehilangan Rp35 triliun. Ini tiap tahun.
Ini mutlak dilakukan pembangunan, agar uang tidak hilang percuma karena macet," kata Jokowi.
Presiden Jokowi meminta angkutan umum berbasis rel juga terintegrasi dengan bandara.
"Saya ingin semua terintegrasi dengan bandara. Di Palembang sudah terintegrasi. Di Jakarta gimana? Apa sebaiknya LRT ke sana atau kereta cepat yang ke sana. Semua ada hitung-hitungannya,"Ujar dia.
Ia mengatakan percepatan LRT akan bisa menjadi alternatif transportasi massal di Jabodetabek, Bandung dan Pelembang. "Percepatan ini untuk Asian Games 2018. Kita harapkan bisa selesai semua,"katanya
Presiden Jokowi meminta angkutan umum berbasis rel juga terintegrasi dengan bandara.
"Saya ingin semua terintegrasi dengan bandara. Di Palembang sudah terintegrasi. Di Jakarta gimana? Apa sebaiknya LRT ke sana atau kereta cepat yang ke sana. Semua ada hitung-hitungannya,"Ujar dia.
Ia mengatakan percepatan LRT akan bisa menjadi alternatif transportasi massal di Jabodetabek, Bandung dan Pelembang. "Percepatan ini untuk Asian Games 2018. Kita harapkan bisa selesai semua,"katanya
Dia berharap semua masalah terkait LRT segera diselesaikan, baik menyangkut jalur, teknis, pembiayaan, sumber daya manusia, perizinan, maupun tata ruang.
Yang Jabodetabek sudah dimulai. Jakartanya belum. Saya nanti mohon laporan dari Gubernur (Basuki Tjahja Purnama).
Jokowi Sentil Ahok di Rapat Kabinet Terbatas
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga hadir dalam rapat tersebut.
Presiden Jokowi berharap, pembangunan LRT ini bisa diselesaikan tepat waktu sehingga bisa terkoneksi dengan moda transportasi lainnya untuk menghubungkan sejumlah lokasi yang sudah dipetakan.
Dia menginginkan LRT baik di Palembang, Bandung dan Jabodetabek terkoneksi dengan bandara dan moda transportasi lain seperti Transjakarta, commuter line maupun kereta cepat Jakarta-Bandung.
Palembang juga sudah dimulai dan juga yang berkaitan dengan kereta api cepat Jakarta-Bandung, sudah dimulai," jelas Jokowi.
Presiden mengatakan, dari data yang diterimanya, negara kehilangan triliunan rupiah dalam satu tahun akibat kemacetan. Oleh karena itu LRT diharapkan bisa menjadi solusi.
"Di Bandung plus ke Jakarta kita kehilangan Rp7 triliun karena kemacetan. Inilah yang ingin kita selesaikan. Tiap tahun secara hitungan makro kita kehilangan kurang lebih Rp35 triliun," jelasnya.
Jokowi berharap, LRT dan masalahnya seperti spesifikasi teknis, masalah biaya dan sumber daya penggeraknya hingga perizinan bisa diselesaikan seluruhnya.MRT dan LRT harus terintegrasi. Kita ingin efisien dan produktif," kata Jokowi.(Antviva)
Posting Komentar