Social Share

Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » , , , » Kapolri Badrodin Haiti: Dianggap Mengandung Resiko Minta Dampingan Kepolisian." Sementara itu Istri Korban Isak Tangis Menunggu Jenazah Suaminya.

Kapolri Badrodin Haiti: Dianggap Mengandung Resiko Minta Dampingan Kepolisian." Sementara itu Istri Korban Isak Tangis Menunggu Jenazah Suaminya.

Posted by Lintas Patroli on Rabu, 13 April 2016

Kapolri Badrodin Haiti: Dianggap Mengandung Resiko Minta Dampingan Kepolisian." 
Sementara itu  Istri Korban Isak Tangis Menunggu Jenazah Suaminya.

Sambut Kedatangan Jenazah Suaminya, Corry Nyaris Pingsan

Corry terus menangis saat menunggu jenazah  suaminya tiba .(fotoTiribun)

Jakarta, Info Patroli-- Dir-Jend Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwi jugiasteadi melaporkan peristiwa pembunuhan dua orang petugasnya kepada Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, Rabu (13/4). Mendatangi Markas Besar Polri, Jakarta, untuk bertemu langsung dengan Badrodin terkait hal ini.

Seusai pertemuan itu, tampak juga Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Anang Iskandar; Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan dan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno; dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Iriawan

"Kami sudah diskusi dengan Kapolri, akan didampingi. Setiap petugas sekiranya ada kerawanan-kerawanan kami akan di-back up sepenuhnya oleh jajaran Kepolisian," kata Ken dalam konferensi pers.

Kepolisian dan Ditjen Pajak sebenarnya sudah mempunyai nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) terkait masalah ini. MoU itu sudah berlaku sejak 2012 hingga 2017, dengan amandemen yang dilakukan tahun ini.

Meski sudah ada MoU tersebut, menurut Ken, kejadian ini bisa terjadi karena petugas menganggap daerah yang dikunjungi itu adalah daerah yang aman sehingga tidak meminta bantuan polisi.

"Kejadian ini tidak terduga sama sekali. Saya menyesalkan kejadian ini karena teman-teman melaksanakan tugas bukan untuk sendiri tapi untuk negara,"ujar Ken.

Dua petugas itu tewas ditusuk hingga tewas oleh seorang wajib pajak di Kepulauan Nias.

Mereka adalah adalah Juru Sita Penagihan Pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sibolga Parado Toga Fransriano Siahaan dan Tenaga Honorer di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Gunungsitoli Sozanolo Lase.

Pelaku pembunuhan tersebut adalah Agusman Lahagu (45) yang berprofesi sebagai pengusaha jual beli karet. Dia menusuk kedua petugas pajak di Jalan Yos Sudarso, Desa Hilihao km 5, Kota Gunungsitoli.

 Agusman kemudian menyerahkan diri ke polisi dan sempat membawa korban ke rumah sakit meski akhirnya tak tertolong.

"Oleh karena itu saya berharap juga ke depan pegawai pajak harus selalu koordinasi dengan Kepolisian karena di daerah dikira biasa ternyata daerah rawan," ujar Ken.

Sementara itu, Badrodin yang juga hadir dalam kesempatan ini mengatakan kedua pihak sudah membicarakan risiko yang dihadapi petugas pajak dalam menjalankan tugasnya.

"Kejadian kemarin memang dari kantor pelayanan pajak di Sibolga yang akan memberikan surat paksa kepada wajib pajak yang kantornya berada di Sibolga tapi orangnyay tidak ada, lalu dia mendatangi nias.

 Di situ terjadi kerawanan-kerawanan yang mungkin tidak diprediksi akan terjadi hal-hal seperti itu," kata Badrodin.

Dia juga mengatakan polisi siap melakukan pengawalan agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. "Tugas manapun yang terlalu dianggap mengandung risiko silakan meminta bantuan pendampingan Kepolisian."


Sementara  iring-iringan mobil ambulance membawa jenazah petugas pajak Parada  Toga Fransriano Siahaan  korban yang tewas ditikam wajib pajak di Gunung Sitoli Nias tiba, di rumah duka  di Jl Air Bersih Ujung, Komplek Perumahan Pertamina Blok III No 4C, Medan Kota
,Rabu (13/4/2016)

Corry Grace Lubis (28), isteri petugas pajak Parada Toga Fransriano Siahaan (30) menangis terisak-isak saat menyambut kedatangan suaminya .

Wanita berkulit putih tersebut kemudian terduduk lemah di depan halaman rumah duka.
"Sudah Corry. Sabar ya. Jangan menangis terus," kata sejumlah kerabat menenangkan Corry.

Meski sempat ditenangkan, Corry terus menangis dan belum percaya suaminya pergi selamanya dengan cara yang cukup mengenaskan.

Korban Parada Siahaan yang tewas ditikam wajib pajak , seorang wajib pajak Agusman Lahagu alias Ama Tety (45)

Hingga saat ini, suara isak tangis terus menggema di rumah duka,.kerabat dekat korban belum percaya jika Parada tewas akibat ditikam wajib pajak yang didatanginya ,ujar kerabat resebut.



SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Lintas Patroli. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger