Bandar Besar Sabu Sabu Dapat Fasilitas Mewah di Lapas Lubukpakam
Brigjend Anjan Pramuka Deputi Psikotropika dan Prekusor BNN,
Interogasi tersangka bandar besar narkoba Toni alias Togi,yang mengontrol peredaran sabu di Kota Medan, Senin (11/4/2016). (Photo Tribun)
MEDAN Info Patroli - Toni alias Togi (TG), bandar besar narkoba di Kota Medan yang selama ini mendekam di sel Lembaga Pemasyarakatan (LP) Lubukpakam mendapat fasilitas mewah dari petugas lapas.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Psikotropika dan Prekusor BNN, Brigadir Jendral Anjan Pramuka.
"Jadi, TG (Toni alias Togi) inilah pengendalinya.
TG yang memesan narkoba kepada warga Malaysia. Dan selama di Lapas Lubukpakam, dia mendapat fasilitas (mewah)," kata Anjan, Senin (11/4/2016).
Sebelumnya, petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara bersama petugas gabungan Polres Deliserdang sempat melakukan razia di Lapas Lubuk Pakam.
Hasilnya, ditemukan satu ruangan sel yang dilengkapi dengan fasilitas air conditioner (AC), yang dihuni oleh tersangka Toni alias Togi.
Selain mendapatkan fasilitas mewah, Toni alias Togi juga kerap bermain laptop di selnya. Ia disebut-sebut dan diduga kuat kerap membayar petugas Lapas Lubuk Pakam untuk mendapatkan seluruh fasilitas tersebut.
Brigjend Anjan Pramuka ketika menginterogasi tersangka Togi juga meyakini adanya indikasi tersebut.
Namun, tersangka Togi yang ketika dimintai keterangannya menganggukkan kepala soal dugaan pemberian uang kepada petugas lapas.
"Cuma kasih (uang) kalau ada rusak-rusak aja. Cuma itu," kata Togi yang tengah menjalani hukuman 10 tahun penjara karena kasus serupa.
Sementara itu ditempat yang terpisah Komisaris Jendral Budi Waseso (Buwas) ketika diwawnancarai awak media masih menjadwalkan pemeriksaan ini.
Buwas belum mau menjelaskan secara gamblang kapan Kepala Lapas dan sipirnya akan diperiksa.
Badan Narkotika (BNN0.
Hal ini terkait penangkapan gembong narkoba bernama Toni alias Togi yang selama ini mendekam di Lapas Lubuk Pakam.
" Pokoknya tenang saja. Teman-teman media silakan mengikuti kasus ini," kata Buwas di Komplek perumahan City Residence Blok A-18 Jl Sempurna, Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia senin (11/4/2016).
Buwas mengatakan, pemeriksaan Kepala Lapas beserta sipirnya akan dilakukan dengan bekerjasama oleh Polres Deliserdang dan Polda Sumatera Utara.
Kasus ini, kata Buwas, telah dilaporkan ke Direktorat Jendral Lapas Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia.
"Ini sudah kami laporkan, tapi tergantung dari Dirjen Lapas bagaimana nanti.
Ini baru satu pembuktian," imbuhnya.
Kedepan, sambung Buwas, lapas-lapas yang ada di Sumatera Utara ini tetap dipantau. Sebab, kata dia, masih banyak peredaran narkoba yang dikontrol dari dalam lapas.
Badan Narkotika Nasional ()BNN), secara tegas tetap konsisten memberantas narkoba yang ada di Indonesia. Semua pihak akan dirangkul untuk sama-sama memerangi narkoba ini.ujarnya.(ray)
Hal itu disampaikan oleh Deputi Psikotropika dan Prekusor BNN, Brigadir Jendral Anjan Pramuka.
"Jadi, TG (Toni alias Togi) inilah pengendalinya.
TG yang memesan narkoba kepada warga Malaysia. Dan selama di Lapas Lubukpakam, dia mendapat fasilitas (mewah)," kata Anjan, Senin (11/4/2016).
Sebelumnya, petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara bersama petugas gabungan Polres Deliserdang sempat melakukan razia di Lapas Lubuk Pakam.
Hasilnya, ditemukan satu ruangan sel yang dilengkapi dengan fasilitas air conditioner (AC), yang dihuni oleh tersangka Toni alias Togi.
Selain mendapatkan fasilitas mewah, Toni alias Togi juga kerap bermain laptop di selnya. Ia disebut-sebut dan diduga kuat kerap membayar petugas Lapas Lubuk Pakam untuk mendapatkan seluruh fasilitas tersebut.
Brigjend Anjan Pramuka ketika menginterogasi tersangka Togi juga meyakini adanya indikasi tersebut.
Namun, tersangka Togi yang ketika dimintai keterangannya menganggukkan kepala soal dugaan pemberian uang kepada petugas lapas.
"Cuma kasih (uang) kalau ada rusak-rusak aja. Cuma itu," kata Togi yang tengah menjalani hukuman 10 tahun penjara karena kasus serupa.
Sementara itu ditempat yang terpisah Komisaris Jendral Budi Waseso (Buwas) ketika diwawnancarai awak media masih menjadwalkan pemeriksaan ini.
Buwas belum mau menjelaskan secara gamblang kapan Kepala Lapas dan sipirnya akan diperiksa.
Badan Narkotika (BNN0.
Hal ini terkait penangkapan gembong narkoba bernama Toni alias Togi yang selama ini mendekam di Lapas Lubuk Pakam.
" Pokoknya tenang saja. Teman-teman media silakan mengikuti kasus ini," kata Buwas di Komplek perumahan City Residence Blok A-18 Jl Sempurna, Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia senin (11/4/2016).
Buwas mengatakan, pemeriksaan Kepala Lapas beserta sipirnya akan dilakukan dengan bekerjasama oleh Polres Deliserdang dan Polda Sumatera Utara.
Kasus ini, kata Buwas, telah dilaporkan ke Direktorat Jendral Lapas Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia.
"Ini sudah kami laporkan, tapi tergantung dari Dirjen Lapas bagaimana nanti.
Ini baru satu pembuktian," imbuhnya.
Kedepan, sambung Buwas, lapas-lapas yang ada di Sumatera Utara ini tetap dipantau. Sebab, kata dia, masih banyak peredaran narkoba yang dikontrol dari dalam lapas.
Badan Narkotika Nasional ()BNN), secara tegas tetap konsisten memberantas narkoba yang ada di Indonesia. Semua pihak akan dirangkul untuk sama-sama memerangi narkoba ini.ujarnya.(ray)
Posting Komentar